RSS

Menerapkan Strategi ARCS untuk Motivasi Belajar Siswa

10 Apr

Motivasi diri bagi anak didik merupakan salah satu penentu keberhasilan pembelajaran. Untuk itu, guru hendaknya selalu berusaha memerhatikan motivasi ini sebelum proses pembelajaran berlangsung. Peran yang optimal akan membuat anak didik termotivasi mengembangkan kemampuan dan kreativitas belajarnya. Juga akan merasa senang dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Salah satu penerapan dan pengembangan sistem motivasi adalah model ARCS (attention, relevance, confidence, dan satisfiation. Attention (perhatian) artinya siswa yang mau belajar harus memiliki atensi atau perhatian pada materi yang akan dipelajari. Perhatian siswa dapat bangkit antara lain karena dorongan ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa ingin tahu siswa perlu dirangsang.
Rasa ingin tahu pada diri siswa dapat dirangsang melalui cara-cara baru dan unik. Seperti metode diskusi, bermain peran, simulasi, demontrasi, dan sebagainya. Bisa juga dengan media film, tape, video, tranparansi, dan lainya. Relevance (kegunaan) artinya motivasi belajar akan tumbuh bila siswa merasakan bahwa apa yang dipelajari itu memunyai manfaat langsung secara pribadi.
Strategi untuk menunjukkan relevansi di antaranya; memberikan contoh, latihan, atau tes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa atau profesi tertentu; menyampaikan kepada siswa apa yang dapat mereka peroleh dan lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran; menjelaskan manfaat pengetahuan, keterampilan; atau sikap serta nilai yang akan dipelajari dan bagaimana hal tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan.
Confidence (kepercayaan diri) artinya belajar secara aktif, perlu dihilangkan kekhawatiran dan rasa ketidakmampuan dalam diri siswa. Siswa perlu percaya bahwa ia mampu dan bisa berhasil dalam mempelajari sesuatu. Strateginya antara lain; menyusun pembelajaran kebagian-bagian yang lebih kecil sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru sekaligus.
Satisfaction (kepuasan) artinya bahwa motivasi belajar baru mampu menghasilkan rasa puas guna mendorong tumbuhnya keinginan untuk tetap belajar. Dengan demikian, siswa akan termotivasi mencapai tujuan yang serupa. Demi meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat memberikan reinforcement (penguatan) berupa pujian, pemberian, kesempatan, atau bahkan pemberian hadiah.
Strateginya bisa dengan menggunakan pujian secara verbal, memberikan kesempatan siswa untuk menggunakan atau mempraktekkan pengetahuan yang baru dipelajarinya, meminta siswa yang sudah menguasai materi untuk membantu temannya yang belum menguasai. Dengan ini berarti dalam proses pembelajaran, guru perlu memasukkan aspek motivasional, sebab tidak adanya motivasi akan mengakibatkan buruknya hasil belajar.
Dengan menerapkan dan mengembangkan motivasi belajar model ARCS tersebut diharapkan guru mampu menyusun rencana pembelajaran yang dapat menumbuhkan mengembangkan serta menjaga motivasi para siswa. Pada akhirnya dapat mencapai hasil yang optimal, efektif sesuai dengan apa yang telah di tetapkan

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada April 10, 2011 inci Uncategorized

 

Tinggalkan komentar